Fungsi Perkembangbiakan Generatif

Fungsi Perkembangbiakan GeneratifFungsi.info – Perkembangbiakan generatif di sebut juga dengan istilah reproduksi generatif. Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan tumbuhan secara kawin atau seksual. Pada proses perkembangbiakan generatif ini dibutuhkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Perkembangbiakan secara generatif dapat terjadi pada tumbuhan ataupun hewan. Selama mereka memiliki alat kelamin, maka tumbuhan tersebut dapat berkembangbiak secara generatif, kecuali ada kelainan-kelainan tertentu yang menyebabkan alat-alat kelamin tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Perkembangbiakan secara generatif ditandai dengan adanya pembuahan. Pembuahan adalah peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi individu baru. Proses pembuahan pada hewan dan tumbuhan adalah berbeda. Pembuahan pada hewan adalah proses peleburan antara sel telur (sel kelamin betina) dan sel sperma (sel kelamin jantan). Pembuahan pada tumbuhan adalah proses dari peleburan benang sari (sel kelamin jantan) dan putik (sel kelamin betina). Karena adanya proses pembuahan makan Perkembangbiakan secara generatifmenghasilkan individu yang memiliki perpaduan sifat-sifat dari kedua induknya. Berikut ini adalah pengertian cara perkembangbiakan pada hewan dan tumbuhan secara generatif.

1. Perkembangbiakan generatif pada Tumbuhan

Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan, kemudian diiringi peristiwa pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa sampainya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan dapat terjadi secara alami maupun dengan bantuan manusia dan binatang. Setelah terjadi penyerbukan maka berlangsunglah proses pembuahan. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan terjadi melalui beberapa cara, yaitu:

  • Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada tumbuhan yang belum jelas alat kelaminnya. Contoh: Spyrogyra (ganggang hijau) yang koloninya berbentuk benang.
  • Isogami, yaitu peleburan 2 sel gamet atau kelamin yang sama besar. Contoh:Clamydomonas (ganggang biru).
  • Anisogami, yaitu peleburan 2 sel gamet yang besarnya tidak sama. Gamet 1 lebih kecil (mikrogamet) dan gamet 2 lebih besar (makrogamet). Contoh: Ulva (ganggang yang berbentuk lembaran).
  • Penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan. Terjadi pada tumbuhan berbunga (Antophyta) atau tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin betinanya berupa putik.

2. Perkembangbiakan generatif pada hewan

Perkembangangbiakan generatif pada hewan dimulai dengan perkawinan yang juga di iringin dengan peristiwa pembuahan. Perkawinan adalah peristiwa bertemunya alat kelamin jantan dan kelamin betina. Setelah kedua alat kelamin menyatu maka akan terjadi proses pembuahan. Pembuahan adalah peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot inilah yang kemudian akan berkembang menjadi individu baru.

Perkembangbiakan generatif hanya terjadi pada makhluk hidup tingkat tinggi. Dimana makhluk hidup seperti ini memiliki alat kelamin yang jelas sehingga bisa di tentukan mana jantan dan betinannya. Ada juga makhluk hidup yang memiliki dua alat kelamin pada satu tubuh sehingga dapat mengawini diri sendiri. Makhluk hidup yang mempunyai 2 alat kelamin di sebut hemaprodit.

Proses perkembangbiakan secara generatif ini memerlukan waktu yang lumayan lama. Karena harus melalui beberapa proses, seperti perkawinan/penyerbukan, pembuahan, lalu proses kehamilan (pada hewan) dan pembentukan buah (pada tumbuhan). Meskipun lama, namun perkembangbiakan generatif inilah yang merupakan suatu proses perkembangbiakan yang dapat menghasilkan makhluk hidup dengan banyak variasi yang merupakan hasil dari perpaduan dari sifat-sifat indukya.

Demikian artikel singkat tentang Fungsi Perkembangbiakan Generatif  yang diambil dari berbagai sumber semoga bermanfaat dan untuk menambah wawasan sobat ” Fuin “ ( Fungsi.info) sekalian kunjungi terus berbagai info lainnya hanya di fungsi.info..

Leave a Comment