Fungsi.info –  Kaldera adalah kawah gunung api yang sangat besar yang terjadi karena puncak gunung terpancung oleh erupsi eksplosif yang dahsyat atau karena runtuhnya puncak gunung akibat erupsi efusif. Selama ini kita hanya tahu bahwa erupsi eksplosiflah yang menyebabkan puncak gunung terpancung padahal ternyata erupsi efusif pun dapat menyebabkan terbentuknya kaldera.
Pembentukan kaldera pada gunung berapi merupakan ciri bahwa gunung berapi tersebut sudah sangat tua dan berada dalam tahap lanjut dimana puncak gunung tidak lagi sederhana seperti awalnya dahulu yaitu berbentuk kerucut atau perisai. Pembentukan kaldera dapat terjadi melalui 2 cara, yaitu:
1. Pembentukan Kaldera karena erupsi besar (Erupsi Eksplosif)
Pembentukan kaldera karena erupsi besar memiliki 2 skenario, yaitu:
-
Skenario pertama, letusan menyebakan puncak gunung terlempar keudara bersama material yang berubah magma, abu, gas, dan bahan-bahan piroklastika lainnya dan beberapa bagian lainnya runtuh kedalam dapur magma. Besarnya kaldera yang terbentuk tergantung pada seberapa luas area puncak yang hilang karena letusan.
-
Skenario kedua, erupsi besar yang terjadi menyebabkan magma didapur magma (magma chamber) habis karena letusan. Setelah letusan besar terjadi, ruangan dapur magma menjadi kosong. Kekosongan ini menyebabkan tekanan yang biasanya menyanggah puncak gunung tidak ada sehingga puncak menjadi runtuh dan ambles kebawah. Besarnya kaldera yang terbentuk karena hal ini biasanya seluas dapur magma itu sendiri. Semaking luas dapur magma suatu gunung berapi maka akan semakin besar kaldera yang terbentuk.
2. Pembentukan kaldera karena erupsi kecil (Erupsi Efusif)
Pembentukan kaldera karena erupsi kecil terjadi secara perlahan dan tanpa letusan. Hal ini biasanya di sebabkan karena selain puncak kepundan, ekstruksi magma juga terjadi melalui celah di lereng gunung. Karena adanya celah-celah alternatif magma inilah badan gunung tidak kokoh dan tidak mampu menjaga kesetimbangan sehingga gaya gravitasi akan menyebabkan badan gunung ambles untuk mengisi rongga kosong di bawahnya. Daerah yang ambles itulah yang kemudian menjadi kaldera. Besar kecilnya kaldera yang terbentuk biasanya tergantung pada ukuran badan gunung yang mengalami longsor. Peristiwa pembentukan kaldera dengan cara ini menimbulkan gempa bumi dan lelehan lava yang sangat deras.
Proses pembentukan kaldera pada gunung api menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap bentuk marfologi maupun topografi dari gunung berapi itu sendiri. Marfologi dan topografi baru terkadang malam menciptakan pemandangan yang artistik dan unik. Kaldera gunung berapi dapat berisi benda padat seperti pasir ataupun benda cair.
Demikian artikel singkat tentang Pengertian Kaldera yang diambil dari berbagai sumber semoga bermanfaat dan untuk menambah wawasan sobat ” Fuin “ ( Fungsi.info) sekalian kunjungi terus berbagai info lainnya hanya di fungsi.info..