Fungsi Mikrofon adalah sebagai alat atau komponen audio yang digunakan untuk merekam sinyal audio, baik vokal, akustik instrumen, atau apa pun yang menjadi sumber suara. Komponen dasar dari semua mikrofon adalah sama, yaitu sebuah sensor yang mendeteksi getaran dari molekul-molekul udara dan mengubah getaran tersebut menjadi energi listrik.
Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yang optimal. Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan dan seimbang antara sumber suara yang ingin diambil, misalnya suara manusia, alat musik, atau yang lainnya, dengan sistem tata suara yang digunakan seperti sound system untuk live music, alat perekaman, dan sebagainya. Berikut ini adalah jenis-jenis mikrofon yang perlu Anda ketahui.
1. Mikrofon Karbon
Mikrofon Karbon adalah mikrofon yang terbuat dari diagram logam yang terletak pada salah satu ujung kotak logam yang berbentuk silinder. Cara kerja mikrofon ini berdasarkan resistansi variabel, yaitu terdapat sebuah penghubung yang menghubungkan diafragma dengan butir-butir karbon dalam mikrofon. Perubahan getaran suara yang ada akan menyebabkan nilai resistansi juga berubah sehingga mengakibatkan perubahan pada sinyal output mikrofon.
2. Mikrofon Reluktansi Variabel
Mikrofon reluktansi variabel adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan magnetik. Cara kerjanya berdasarkan gerakan diafragma magnetik tersebut. Jika tekanan udara dalam diafragma meningkat karena adanya getaran suara, celah udara dalam rangkaian magnetik tersebut akan berkurang, akibatnya reluktansi semakin berkurang dan menimbulkan perubahan-perubahan magnetik yang terpusat di dalam struktur magnetik. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan perubahan sinyal yang keluar dari mikrofon.
3. Mikrofon dengan Kumparan Bergerak
Mikrofon dengan kumparan yang bergerak (moving coil microphone), merupakan sebuah mikrofon dengan kumparan induksi yang digulungkan pada suatu silinder bukan magnetis yang dilekatkan pada diafragma dan dipasang dalam celah udara berbentuk silinder dari suatu magnet permanen.
Diafragma dibuat dari bahan bukan logam, sedangkan kawat-kawat penghubung listrik ke kumparan direkatkan ke permukaan diafragma. Bila gelombang suara menggerakkan diafragma, kumparan akan bergerak maju–mundur di dalam medan magnet sehingga terjadi perubahan-perubahan magnetik yang melewati kumparan dan menghasilkan sinyal listrik.
4. Mikropon Kapasitor
Terdiri dari sebuah diafragma logam yang digantung dengan jarak sangat dekat terhadap pelat logam statis, yang keduanya terisolasi sehingga menyerupai bentuk sebuah kapasitor.Diafragma akan bergerak-gerak bila terkena getaran suara. Hal itu akan mengakibatkan berubahnya jarak pemisah antara diafragma dan pelat statis yang mengakibatkan berubahnya nilai kapasitansi.
Diperlukan suatu tegangan DC konstan dari luar yang dihubungkan pada diafragma dan pelat logam statis lewat sebuah resistor beban sehingga tegangan terminal mikrofon dapat berubah seiring terjadinya perubahan tekanan udara akibat getaran suara.
5. Mikrofon Elektret
Mikrofon ini merupakan jenis khusus dari mikrofon kapasitor yang sudah memunyai sumber muatan sendiri yang terpasang di dalamnya sehingga tidak perlu pencatu daya dari luar. Sumber muatan itu berasal dari alat penyimpan muatan berupa bahan teflon yang diproses sehingga dapat menangkap muatan-muatan tetap dalam jumlah besar dan mempertahankannya untuk waktu tak terbatas.
6. Mikrofon Piezoelektris
Adalah mikrofon yang tidak memerlukan pencatu daya karena jenis mikrofon ini terbuat dari bahan kristal aktif yang dapat menimbulkan tegangan sendiri bila diberikan getaran dari luar.
Bila mendapat tekanan, kristal akan berubah bentuk (deform), akan terjadi perpindahan suatu muatan sesaat di dalam susunan kristal tersebut sehingga dapat menimbulkan beda potensial di antara kedua pelat lempengan. Sebaliknya bila suatu potensial listrik dikenakan antara kedua permukaan kristal itu, secara fisik kristal akan melengkung atau berubah bentuk.
7. Mikrofon Pita
Mikrofon pita ialah mikrofon yang terbuat dari pita yang bersifat sangat sensitif dan teliti. Cara kerja mikrofon ini berpedoman pada suatu pusat pita yaitu kertas perak metal tipis yang digantungkan pada suatu medan magnet. Getaran suara yang ditangkap menimbulkan terjadinya pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan berubahnya medan magnet yang kemudian menghasilkan sinyal listrik.
Oleh karena mikrofon pita pada awal kemunculannya merupakan mikrofon yang dapat menampilkan suara paling alami, industri rekaman dan siaran segera memanfaatkan mikrofon ini di awal 1930-an.
Mikrofon ini tidak memerlukan pencatu daya atau baterai dalam pengoperasiannya. Pertumbuhan besar pada jenis mikrofon ini terlihat dari besarnya minat masyarakat pada rumah perekaman yang menyediakan mikrofon pita dengan kualitas tinggi seperti mikrofon buatan perusahaan Royer AEA, yang kemudian menjadi standar bersama untuk studio dan perusahaan elektronik China, seperti Sontronics, SE, dan Golden Age.
8. Contact Mic
Benda ini pada dasarnya adalah sebuah mikrofon. Tapi, berbeda dengan fungsi mikrofon yang biasa digunakan untuk menyanyi, benda yang satu ini mampu menyadap suara di level yang lebih ringkih. Contact mic ini dirancang untuk mampu menembus gelombang suara redam yang secara virtual sanggup menangkap gelombang suara di bawah permukaan solid tertentu. Dengan begitu, mikrofon ini dapat pula digunakan sebagai alat pendeteksi bom.
Benda ini dibuat terpadu dengan elemen kontak dan memiliki automatic gain control internal sehingga tidak lagi memerlukan tombol-tombol penyesuaian. Contact Mic didesain untuk mengonversi getaran-getaran ke gelombang suara dan kemudian dapat diterjermahkan ke dalam band audio yang bisa didengarkan melalui headphone atau alat penerima suara lainnya. Dengan begitu, benda ini bisa memberi informasi mengenai apa yang sedang terjadi.
9. Shotgun Microphone
Mikrofon ini berbentuk ramping, panjang, dan karakteristiknya sering didapati pada condercer microphone. Sifatnya mempertajam suara, jadi suara lemah dan jauh akan ditangkap oleh mikrofon ini. Oleh karena itu, dengan shotgun mic tidak perlu mendekat pada sasaran objek karena daya tangkap microphone shotgun lurus langsung (satu arah).
10. Handheld Microphone
Cara merekam mikrofon ini sama dengan mikrofon yang lain, namun handheld mic dirancang lebih besar. Ukuran mikrofon ini sebesar genggaman tangan dan digunakan untuk keperluan lapangan pada saat peliputan interview. Mikrofon jenis ini mampu meredam suara desis untuk mengurangi gangguan suara utama yang direkam, jadi bukan menghilangkan suara-suara bising.
Demikian penjelasan singkat tentang Fungsi Mikrofon semoga bermanfaat bagi sobat sekalian dan jangan lupa kunjungi selalu kami hanya disini..