Vitamin K merupakan salah satu dari jenis vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin K ada 3 macam, yaitu:
Vitamin K1 (phylloquinone): Vitamin ini dihasilkan oleh tumbuhan.
Vitamin K2 (menaquinone): Vitamin ini merupakan hasil dari bakteri yang terdapat dalam organ pencernaan).
Vitamin K3 (menadione): Vitamin ini adalah vitamin buatan untuk membantu seseorang yang memiliki masalah dengan organ pencernaan dalam menyerap makanan.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Tufts dan diteribitkan oleh Diabetes Care membuktikan bahwa vitamin K1 memiliki kemampuan untuk mencegah atau mengobati diabetes dengan cara mengurangi resistensi insulin.
Vitamin K sangat berguna untuk menunjang metabolism dalam tubuh, menekan proses pendarahan pada hati, mencegah kanker hati dan paru-paru, dll. Namun, fungsi utama vitamin K yang selama ini banyak dikenal adalah untuk proses pembekuan darah saat terluka.
Berdasarkan pada standar RDA (Recommended Dietary Allowance), setiap orang membutuhkan vitamin K sesuai dengan berat badan masing-masing. Ukurannya adalah minimal sebanyak 1 mikrogram per-KG berat badannya setiap hari. Misalnya, Anda memiliki berat badan 30 Kg, kebutuhan vitamin K Anda per hari minimal adalah 30 mikrogram
Sumber Vitamin K
Sumber vitamin K untuk tubuh kita sangat mudah diperoleh karena dalam system pencernaan di tubuh kita sudah ada bakteri yang dapat melakukan pembentukan/sintesis vitamin K yang sebagian diserap dan disimpan dalam hati. Namun, untuk menjaga agar kita tidak mengalami kekurangan vitamin K, sebaiknya kita tetap mencari asupan vitamin K dari makanan.
Anda dapat memperoleh vitamin K dari sayuran berwarna hijau yang memiliki daun banyak, hati, dan susu. Selain itu, susu kedelai, susu sapi, daging sapi, dan the hijau juga mengandung vitamin K dalam jumlah banyak.
Namun Anda harus berhati-hati, karena vitamin K juga dapat menyebabkan Anda keracunan. Hal ini dapat terjadi pada seseorang yang menerima pengganti vit. K larut air. Gejala-gejala jika Anda keracunan vitamin K dapat berupa penyakit kuning, penghancuran sel darah merah (hemolysis), hingga kerusakan otak.