Setiap mobil terdapat dashboard berada tepat  didepan pengemudi. Pada dashboard fungsinya untuk menempatkan radio/tape/CD, tempat minuman, laci, tombol-tombol kontrol AC, lampu dll. serta indikator-indikator kendaraan.
Indikator-indikator kendaraan pada umumnya berupa speedometer, tachometer, petunjuk BBM, petunjuk suhu mesin, petunjuk oli, petunjuk pengisian accu, indikator handbrake, engine check, indikator belok, hazard dan indikator lampu jauh (beam).
Indikator-indikator tersebut sangat penting fungsinya untuk pengemudi dalam menjalankan kendaraannya guna keselamatan diperjalanan.
Speedometer
Speedometer merupakan petunjuk kecepatan kendaraan, umumnya dalam ukuran km per jam, tetapi beberapa jenis kendaraan menerapkan mile per jam.  Dalam speedometer tersebut tertera angka dari 0 s/d 180 km per jam  atau bahkan pada mobil sport ada yang s/d 300 km/jam. Angka yang tertera tersebut merupakan angka kecepatan teoritis, yang mana untuk mencapai kecepatan maksimum tentunya dengan asumsi kondisi kendaraan masih prima baik mesin maupun sasis.
Indikator ini ditunjukan oleh jarum (sistem analog) atau angka (sistem digital). Dengan indikator ini pengemudi dapat membaca kecepatan kendaraan melaju dijalan, dengan demikian pengemudi dapat mempertimbangkan keamanan berkendara disesuaikan kondisi jalan serta pertimbangan antisipasi pengereman.
Pada speedometer analog (jarum) digerakan dengan mengukur kecepatan roda berputar melalui gear dan dihubungkan dengan kabel baja yang secara berkesinambungan berputar seiring dengan berputarnya roda/ban.
Dengan demikian ukuran lingkar ban berpengaruh terhadap pembacaan speedometer. Biasanya setiap kendaraan sudah ditentukan spesifikasi ukuran ban yang diperbolehkan. Makin dikecilkan ukuran lingkar ban dari yang seharusnya, maka semakin cepat berputar dan semakin cepat speedometer terangkat, begitupun sebaliknya.
Oleh karena itu para pemilik kendaraan harus berhati-hati dalam memodifikasi lingkar roda/ban kendaraanya jangan sampai keluar dari spesifikasi ukuran yang ditetapkan oleh pabrik, karena akan terjadi kekeliruan pembacaan speedometer, bisa terlalu cepat dari laju sebenarnya atau terlalu lambat.
Tachometer
Tachometer merupakan indikator kecepatan putaran mesin dengan satuan round per minutes (RPM). Umumnya angka yang ditunjukan adalah 1 s/d 8, angka tersebut masih harus di kali 1000. Bila jarum menunjukan angka 7 artinya bahwa mesin berputar pada 7000 putaran per menit.
Dalam indikator tachometer dibagi atas dua zona, hijau dan merah. Zona hijau adalah zona aman untuk putaran mesin, biasanya 1 s/d 6 selebihnya, zona merah (7 s/d adalah zona yang kurang aman bila mesin terus menerus berada pada zona tersebut.
Kondisi komponen serta kualitas oli perlu dipertimbangkan bila kendaraan selalu berada pada putaran tinggi selain pemborosan bahan bakar. Karena semakin tinggi putaran mesin, maka semakin banyak bahan bakar yang dibutuhkan mesin.
Komponen yang menggerakan jarum tachometer secara teknis hampir sama dengan speedometer. Hal yang membedakan hanya pada sumbernya. Tachometer digerakan oleh gear yang dihubungkan dengan poros bubungan (noken as/cam) pada mesin, sedangkan yang menggunakan digital dihubungkan dengan koil.
Sebaiknya putaran mesin harus dijaga tetap di zona hijau untuk menjaga keawetan mesin jangka panjang.
Petunjuk BBM
Skala ditunjukkan dengan huruf E (empty) dan F (Full). Bila poisis jarum sudah menyentuh garis merah atau garis E, umumnya masih tersisa bbm 5-9 liter, sehingga masih ada kesempatan untuk mencari pompa bensin terdekat.
Pada saat bbm sedikit, endapan (termasuk air) dalam tanki akan turut tersedot pompa dan akan menyumbat saluran bbm menuju mesin, sehingga kinerja mesin akan terganggu.  Sebaiknya dihindari posisi jarum dibawah seperempat dari skala untuk menghidari akibat tersebut.
Indikator  suhu mesin,
Skala ditunjukan dengan huruf C (cold) dan H (Hot). Dalam keadaan suhu mesin normal jarum berada pada posisi tengah antara C dan H. Lebih dari itu perlu diwaspadai akan terjadinya over heating. Suhu normal mesin umumnya pada kisaran 70-80 derajat celcius.
Over heating akan berakibat pada silinder head mesin melengkung sehingga terjadi kebocoran kompresi yang selanjutnya mesin mati.
Indikator  oli,
Indikator ini biasanya berupa lampu berbentuk poci dengan tetes oli. Pada saat kunci di posisi ON, lampu tersebut menyala dan setelah mesin dihidupkan lampu mati. Bila setelah mesin dihidupkan tetapi lampu tersebut tetap menyala, maka kemungkinan ada masalah dengan oli mesin kendaraan dan sebaiknya dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan sistem pelumasannya.
Pemaksaan dalam kondisi ini (indikator oli selalu nyala) akan berakibat rusaknya mesin karena oli tidak mengalir sesuai jalurnya.
Indikator pengisian accu,
Indikator ini biasanya berupa lampu berbentuk accu (kotak). Pada saat kunci di posisi ON, lampu tersebut menyala dan setelah mesin dihidupkan lampu mati. Bila setelah mesin dihidupkan tetapi lampu tersebut tetap menyala, maka kemungkinan ada masalah dengan pengisian accu dari alternator kendaraan dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan sistem pengisian accu dari mulai alternator sampai accu.
Pemaksaan atas masalah ini dapat berakibat berkurangnya persediaan listrik pada accu, sehingga mesin tidak dapat di Start dan accu akan cepat rusak.
Engine check,
Pada mesin-mesin modern telah menggunakan ECU (Engine Control Unit), yaitu suatu modul elektronik yang mengendalikan kinerja mesin melalui sensor-sensor yang ditempatkan pada berbagai bagian mesin. Bila indikator ini masih menyala setelah kendaraan hidup, maka kemungkinan ada masalah pada mesin dan perlu segera dilakukan pemeriksaan.
Kinerja mesin akan terganggu dengan keadaan seperti itu, sebaiknya dilakukan pengecekan oleh bengkel resmi, karena alat pemeriksaan/diagnosa akan lebih lengkap.
Demikian penjelasan mengenai Fungsi Dashboard pada Mobil semoga bermanfaat… untuk info lain klik disini.